Bangunan dengan arsitektur Jawa berbentuk Joglo Sinom, dengan kapasitas 150 orang. Bangunan tersebut sering digunakan sebagai pusat kegiatan masyarakat serta dapat digunakan sebagai tempat meeting, pertemuan keluarga, gathering perusahaan, hajatan ataupun acara-acara lainnya.
Homestay
Sebagai alternatif akomodasi saat liburan disediakan Homestay secara live-in, berbaur langsung dengan penduduk desa. Memiliki daya tampung 100 – 150 orang dengan 60 kamar yang tersedia.
Perkebunan Salak
Merupakan wahana belajar bagi pengunjung untuk lebih mengenal berbagai jenis salak dan cara budidayanya. Salak Gading Ayu merupakan salak varietas lokal asli Desa Wisata Gabugan yang pada waktu itu digunakan sebagai buah pisowanan bagi raja.
Pertanian
Kegiatan ini sangat cocok sebagai wisata studi, dimana pengunjung akan berkenalan langsung dengan alam untuk mempelajari cara bercocok tanam mulai dari pengolahan lahan sampai pemetikan hasil pertanian.
Perikanan
Kegiatan ini sangat pas bagi Anda yang jenuh dengan aktifitas sehari-hari. Memancing, menangkap ikan, menikmati hasil tangkapan adalah paket yang tawarkan.
Peternakan
Mengenalkan jiwa wirausaha dengan beternak unggas puyuh, disini akan diperkenalkan mulai dari pembibitan, pemeliharaan, pemasaran dan pemanfaatan limbah ternak.
Kesenian & Keterampilan
Berbagai kesenian dan keterampilan yang masih dilestarikan masyarakat desa, yaitu karawitan, jathilan, dolanan anak, membatik, merangkai janur dan handycraft (miniatur pohon salak). Pengunjung dapat berinteraksi langsung untuk mempelajari berbagai kegiatan tersebut.
Tracking Lintas Desa
Pengunjung akan diajak untuk menikmati suasana pedesaan dengan dipandu oleha local-guide menelusuri perkampungan, areal persawahan dan kebun serta sungai selama durasi 1 – 1.5 jam.
Aneka Kuliner (Makanan & Minuman Tradisional)
Menyuguhkan berbagai macam makanan tradisional seperti thiwul, slondok, mangut lele, sego megono, serta berbagai hasil olahan salak pondoh diantaranya dodol salak, keripik salak, manisan salak, dan wedang salak.
Seni Budaya Tradisi
Masyarakat Gabugan masih sangat menjunjung tinggi adat tradisi para leluhurnya dengan berbagai kegiatan yang masih tetap dilestarikan.
- Merti bumi (2 tahun sekali)
- Kenduri (hari-hari besar)
- Nyadran (bulan ruwah)
- Wiwit (memulai panen)
- Tahlil
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tersedia taman bacaan masyarakat (Perpustakaan), pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Posyandu bagi balita setiap bulan.
